Kamis, 14 Februari 2008

Tebar Belut Media Baru

Melanjutkan masalah perbelutan yang menurut saya masih sebagai tanda tanya besar. Media yang sudah pernah saya bahas sebelumnya akhirnya saya coba untuk menambahkan jumlah bibitnya, ndak banyak cuman 2kg dulu tgl 11 februari kemarin akhirnya saya dapatkan sebelumnya pesen dulu ama penjual ikan di pasar. cuman agak disayangkan bibitnya sudah agak besar seukuran jari telunjuk, apa boleh buat, dan karena penjual ikannya kebiasaan kalau bawa belut ndak dikasih air, jadinya belutnya agak lemas, soalnya dari sore ampe pagi baru aku ambil, tapi alhamdulillah cuman mati 4 ekor.
Saya kurang tahu bibit ini hasil setrum atau tangkapan dengan "Wuwu" istilahnya, itu jebakan ikan yang biasa dibuat dari anyaman bambu yang ada lubang untuk masuk ikan namun ikan ndak bisa keluar lagi. Tidak disarankan untuk membeli bibit hasil setrum, karena tingkat kematian akan besar, jadi bila akan memulai budidaya belut belilah bibit dari peternak yang bisa kasih garansi tingkat kematian bibit tadi. Karena aku ambilnya senin pagi dan tergesa-gesa harus berangkat kantor ya proses adaptasi dengan media ndak bisa berlama-lama, yang seharusnya minimal adaptasi dengan media baru sekitar 15 menit itu kata banyak pakar.

sesampai bibit di rumah aku taruh diember dan tak kasih air sumur, setelah dipilih yang mati, saya coba adaptasikan dengan media sayang kurang dari 5 menit, soalnya keburu berangkat kerja. Sambil air dari media saya masukkan ke ember yang berisi belut, perlahan belut dilepas ke media. Wah bagaikan dapat angin segar, sekejap semua belut ini masuk kemedia, yang artinya menurut saya ini semua dah cocok antara media dan belut. Selama tiga hari dari pantuan saya, tiap habis magrib mesti ditinjau, ada yang berkeliaran cari makan.
Untuk makanan sementara saya kasih cacahan keong, kebetulan ada banyak keong dikolam, dan saya tebar pelet untuk adaptasi kedepannya. Seperti yang pernah saya baca kalau bisa ada aliran air di kolam, maka saya coba berikan gemericik alirn air dari kran, masuk akal juga karena mereka butuh kadar oksigen yang cukup banyak dimalam hari.
Berikut gambar yang bisa saya ambil saat tebar benih :

Bibit dalam ember untuk diseleksi.








Bibit Mulai diadaptasikan dengan media, air media mulai dimasukkan ke dalam ember berisi bibit.







Bibit mulai pada masuk ke media.








Ukuran bibit yang dimasukkan, untuk perbandingan perkembangan nantinya.

Tidak ada komentar: